Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
NASIONALPERISTIWA

Ricuh, Muktamar X PPP Jadi Ajang Baku Hantam Antar Kader

0
×

Ricuh, Muktamar X PPP Jadi Ajang Baku Hantam Antar Kader

Sebarkan artikel ini
muktamar X ppp
Drama adu jotos dan saling lempar kursi mewarnai Muktamar X PPP di Jakarta, Sabtu (27/9/20205).

JAKARTA – Forum Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi dibuka di Ancol, Sabtu (27/9/2025). Alih-alih penuh khidmat, pembukaan forum tertinggi partai berlambang Ka’bah itu berubah jadi arena “stand up comedy politik” lengkap dengan soundtrack teriakan, sholawat, sampai lempar kursi.

Begitu Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono naik podium, ribuan kader langsung terbelah dua kubu. Dari belakang terdengar koor “Perubahan! Perubahan!” kayak konser band indie. Dari depan, kubu loyalis Mardiono tak mau kalah: “Lanjutkan! Ayok lanjutkan!” Suasana makin mirip pertandingan bola ketimbang forum partai Islam.

Example 300x600

Panitia buru-buru mengerahkan satgas internal untuk meredam emosi. Trik andalan: ngajak kader melantunkan sholawat. Sejenak adem, tapi begitu Mardiono mulai pidato, para kader kembali saling sahut. Sholawat kalah telak sama politik.

Di luar forum resmi, kericuhan terus berlanjut. Saat Mardiono keluar ruangan dan diwawancarai wartawan, kubu kontra kembali berteriak. Loyalis Mardiono membalas dengan amarah. Kata-kata kasar melayang, kursi ikut melayang. Singkatnya, PPP yang gagal ke Senayan kini sukses bikin Senayan geleng-geleng kepala.

Waketum DPP PPP Rusli Effendi pun harus turun tangan. Dengan wajah serius, ia mengingatkan agar peserta muktamar kembali ke ajaran Islam.

“Perbedaan pasti ada. Bedanya ada yang santun, ada yang barbar. Kami minta semua menahan diri, jangan sampai mencederai Muktamar X,” ujarnya.

Rusli juga menegaskan tak ingin PPP kembali ke zaman Rommy vs Djan Farid, di mana partai pecah dua kubu dan makin jauh dari umat.

“Konflik itu bikin kita makin kecil di mata rakyat. Jangan diulang,” tegasnya.

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan: PPP kini malah terancam pecah jadi tiga kubu-kubu “Lanjutkan”, kubu “Perubahan”, dan kubu “Penyanyi Sholawat dadakan”.

Agenda utama muktamar ini sebenarnya mulia: menentukan ketua umum periode 2025–2030, yang bakal memimpin partai Islam tertua di Indonesia-sayangnya kini jadi partai non parlemen setelah gagal lolos ke Senayan di Pemilu 2024.

Adapun tiga kandidat ketum sudah muncul:

  • Muhamad Mardiono (Plt Ketum PPP, jagoan status quo),
  • Agus Suparmanto (mantan Mendag, jagoan logistik),
  • Husnan Bey Fananie (eks Dubes RI untuk Azerbaijan, jagoan diplomasi).***