JATIASIH – Warga Gang Bagol, RT 02 RW 05, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, kini hidup dalam kekhawatiran. Proyek pembangunan drainase yang seharusnya menjadi solusi penanggulangan banjir justru meninggalkan masalah baru.
Menurut informasi diperoleh metrobekasi.co.id, proyek yang seharusnya rampung pada awal tahun lalu ternyata tidak tuntas. Hal ini menyebabkan erosi dan ancaman longsor di bantaran Kali Bagol.
Pantauan di lokasi, terlihat jelas ujung saluran drainase yang terputus, menyebabkan aliran air berhamburan ke tanah di area bantaran kali.
Kondisi ini diperparah dengan struktur tanah di sekitar lokasi yang labil, sehingga air yang terus mengikis tebing bantaran kali menyebabkan retakan-retakan besar dan beberapa titik longsor kecil.
“Tiap hujan deras, air dari drainase ini langsung tumpah ke sini (bantaran kali), bikin tanah di bawah jadi terkikis terus. Kita takut kalau longsornya makin besar dan sampai ke rumah-rumah,” ungkap Warno sebagai warga setempat.
“Proyeknya sudah selesai, tapi kok jadi begini? Jadi bukan solusi, malah bikin kita makin waswas,” tambahnya.
Kekhawatiran warga ini bukan tanpa alasan. Lokasi longsor berada sangat dekat dengan deretan rumah penduduk. Jika terjadi longsor skala besar, kerugian materi dan non-materi sudah di depan mata.
“Kerugian materi sudah pasti, rumah bisa rusak atau bahkan roboh. Tapi yang paling kami khawatirkan adalah keselamatan jiwa. Kami tidak bisa tidur nyenyak tiap hujan turun,” timpal warga lain.
Pengerjaan drainase yang tidak sempurna ini menuai pertanyaan besar dari masyarakat. Pasalnya, proyek tersebut telah selesai dan diharapkan dapat melindungi warga dari genangan air. Namun, dengan kondisi yang ada, tujuan awal proyek justru berbalik menjadi penyebab ancaman serius.
Warga berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan cepat untuk menyelesaikan pengerjaan drainase sampai tuntas ke aliran Kali Bagol, sebelum bencana yang lebih besar terjadi.
“Kami mohon kepada pemerintah kota untuk segera menindaklanjuti. Jangan sampai ada korban jiwa dulu baru diperhatikan. Kami butuh solusi nyata, bukan proyek mangkrak yang membahayakan,” pungkas Warno.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai mangkraknya proyek drainase ini dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi kekhawatiran warga.
Dengan begitu, ancaman longsor di Gang Bagol menjadi alarm keras bagi Pemerintah Kota Bekasi untuk memperhatikan realisasi proyek pembangunan di permukiman warga. (har)***