Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
banner 200x200
EKONOMI & BISNISMETROPOLITANNASIONALTEKNOLOGI & OTOMOTIF

Bukan RT RW Net, Warga Bisa Dapat Internet Wifi 100 Mbps dengan Harga Rp 100 Ribu

×

Bukan RT RW Net, Warga Bisa Dapat Internet Wifi 100 Mbps dengan Harga Rp 100 Ribu

Sebarkan artikel ini
Wifi murah program komdigi

METROBEKASI.CO.ID – Harapan masyarakat Indonesia untuk menikmati akses internet cepat dengan harga terjangkau semakin mendekati kenyataan. Ini bukan internet ilegal yang marak di berbagai wilayah dengan sebutan RT RW Net. Namun program yang dicanangkan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Pada 15 Oktober 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital berhasil menuntaskan proses lelang spektrum frekuensi 1,4 GHz, sebuah langkah strategis yang digadang-gadang akan membuka jalan bagi ketersediaan internet 100 Mbps dengan tarif sekitar Rp100 ribu per bulan.

Example 300x600

Menurut laporan dari stockwatch.id pada 15 Oktober 2025 dan Bloomberg Technoz pada 16 Oktober 2025, lelang ini dimenangkan oleh konsorsium PT Telemedia Komunikasi Pratama. Konsorsium ini merupakan anak perusahaan dari PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge/WIFI) dan Eka Mas Republik, pemilik merek MyRepublic.

Pemerintah memang sengaja menyiapkan skema jaringan open access (akses terbuka) untuk implementasi program internet murah ini.

Dalam skema ini, operator yang memenangkan lelang diwajibkan untuk membuka infrastrukturnya agar dapat digunakan bersama oleh penyedia layanan lain. Tujuannya adalah untuk menekan biaya operasional secara keseluruhan, sehingga harga layanan kepada konsumen bisa lebih terjangkau.

Ambisi Komdigi dan tanggapan industri

Program internet murah ini pertama kali diumumkan oleh Komdigi pada Februari 2025, dengan target layanan 100 Mbps seharga Rp100 ribuan bisa dinikmati masyarakat pada tahun 2025. Ambisi ini berangkat dari data yang menunjukkan masih adanya kesenjangan digital yang cukup signifikan di Indonesia.

Menurut Komdigi, sekitar 86% sekolah dan 75% puskesmas belum memiliki akses internet yang memadai.

Menanggapi program ini, Telkomsel melalui Bisnis Tekno pada Agustus 2025 menyatakan bahwa internet murah 100 Mbps bukanlah hal mustahil selama didukung oleh ekosistem yang solid. Dukungan dari berbagai pihak di industri telekomunikasi diharapkan dapat mempercepat realisasi program ini.

Produk serupa sudah hadir di pasaran

Menariknya, sebelum lelang frekuensi ini rampung, beberapa pihak sudah mulai menawarkan layanan serupa atau bahkan telah meluncurkannya di area terbatas:

  • Starlite (Surge): Produk dari Surge, salah satu pemenang lelang, telah mempromosikan layanan internet dengan kecepatan hingga 100 Mbps seharga Rp100.000 per bulan di beberapa area.
  • Indosat HiFi: Dalam sebuah unggahan video di YouTube pada September 2025, Indosat HiFi disebutkan menawarkan paket internet 100 Mbps dengan harga sekitar Rp100 ribuan.

Meski begitu, masyarakat tetap harus mewaspadai potensi perubahan harga ke depannya. Dalam realisasi, sejumlah pengamat menjelaskan skema open access dapat menekan harga, tetapi perlu diwaspadai potensi kenaikan harga setelah masa promosi berakhir.

Realisasi harga Rp100.000 per bulan secara nasional akan sangat tergantung pada bagaimana ekosistem industri telekomunikasi mengadopsi skema open access pasca-lelang frekuensi ini.

Secara keseluruhan, rampungnya lelang frekuensi 1,4 GHz oleh Komdigi menjadi titik terang bagi masyarakat Indonesia.

Dengan adanya pemenang lelang dan skema open access yang diatur pemerintah, jalan menuju ketersediaan internet 100 Mbps seharga Rp100.000 menjadi semakin terbuka lebar, meskipun masih perlu waktu untuk mengimplementasikannya secara merata di seluruh pelosok negeri.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *