Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
SEPUTAR DAERAH

Wali Kota Bekasi Resmikan GKP Jemaat Seroja, Bukti Kota Ini Tak Cuma Harmonis di Spanduk!

0
×

Wali Kota Bekasi Resmikan GKP Jemaat Seroja, Bukti Kota Ini Tak Cuma Harmonis di Spanduk!

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto membuktikan bahwa harmoni di Kota Patriot bukan sekadar jargon. Hari ini, Tri meresmikan Gereja Kristen Pasundan (GKP) Jemaat Seroja di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Selasa 7 Oktober 2025 - foto doc

KOTA BEKASI – Di tengah hiruk pikuk kota yang kadang lebih ramai dari hati warganya, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto membuktikan bahwa harmoni di Kota Patriot bukan sekadar jargon. Hari ini, Tri meresmikan Gereja Kristen Pasundan (GKP) Jemaat Seroja di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara dan suasananya lebih adem dari pendingin ruangan Balai Kota.

Peresmian ini dihadiri oleh Pdt. Olisimus Dani, jajaran pengurus gereja, perangkat daerah, serta tokoh masyarakat setempat. Tak ada demo, tak ada adu argumen semuanya tertib, hangat, dan penuh senyum. Mungkin ini yang dimaksud roh toleransi benar-benar turun di Bekasi.

Example 300x600

“Keberadaan GKP Jemaat Seroja ini menegaskan bahwa Bekasi adalah kota yang harmonis, bukan cuma di baliho, tapi di kehidupan nyata. Kota ini berdiri untuk semua agama, semua keyakinan, dan semua warga,” ujar Tri Adhianto dengan gaya khasnya penuh semangat dan sedikit gaya kampanye, tapi kali ini konteksnya tulus.

Tri juga menegaskan bahwa proses pendirian rumah ibadah di Kota Bekasi kini semakin friendly, tanpa biaya, dan tanpa drama.

“Semua rumah ibadah kami fasilitasi dengan mudah dan gratis. Jadi, jangan takut membangun masjid, gereja, wihara, pura, atau klenteng. Yang penting izinnya lengkap, bukan niatnya doang,” seloroh Tri disambut tawa jamaah lintas iman yang hadir.

Tak hanya bicara soal gereja, Tri juga memamerkan prestasi kota yang konon sudah mulai mendunia.
“Kita sudah kerja sama dengan Seongnam (Korea Selatan) untuk olahraga dan budaya, Izumisano (Jepang) untuk lingkungan, dan Xiangnan (Tiongkok) untuk pengelolaan sampah,” ucapnya.

“Artinya, Bekasi bukan cuma jago bikin macet, tapi juga jago bersahabat!” tambahnya disambut tepuk tangan.

Menurut Tri, Bekasi kini termasuk 10 besar kota paling harmonis di Indonesia. Sebuah prestasi yang, katanya, “bukan didapat dari survei abal-abal atau hasil editan AI.”

“Predikat ini bukan sekadar penghargaan, tapi tanggung jawab bersama untuk terus menjaga kebersamaan lintas agama, suku, dan budaya. Karena Bekasi ini bukan hanya tempat tinggal, tapi tempat bercerita. Semua agama boleh nyumbang babnya,” pungkas Tri, menutup pidato dengan gaya bak stand-up komedian spiritual.

Peresmian GKP Jemaat Seroja ini menjadi pengingat bahwa toleransi di Bekasi bukan sekadar wacana rapat koordinasi, tapi benar-benar hadir di tengah warga.

Dan kalau ada yang masih ragu soal keharmonisan di kota ini datanglah ke Seroja, hirup udaranya, dan mungkin Anda akan percaya: di Bekasi, perbedaan bisa jadi sumber kedamaian, bukan bahan debat di kolom komentar.***